Cerita Sex Permainan Monopoly Sex

Posted on 25,979 views

Bokeptetangga – Cerita Sex Permainan Monopoly Sex,  Cuaca Jakarta sedang lucu-lucunya. Pagi cerah dan panasnya sudah kaya siang bolong, eh tiba-tiba jam 1 siang hujan deras kaya langit bocor. Jadwal hujan yang ga bisa ditebak gini yang bikin banyak warga Jakarta yang salah jadwal dan persiapan ngadepinnya.

Nasib yang sama menimpa Vani, jagoan indehoi kita yang sexy dan mesum habis ini. Suatu pagi di bulan Januari, setelah 2 minggu UAS yang menegangkan dan melelahkan semua sel otot dan otak para mahasiswa kampus B*nus, Vani teringat dia masih menyimpan beberapa novel yang dipinjamnya dari Sasha. Ga ada kuliah dan ga ada paper yang perlu disubmit lagi, ni cewek mikir ga ada salahnya nyambangin Sasha di kosnya yang berjarak cuma sekali ngangkot dan ngojek jarak menengah.

Dengan pakaian casual, t-shirt putih semi body fit, celana pendek jeans selutut yang agak belel dan sneakers converse, berangkatlah Vani di pagi yang cerah itu ke kos Sasha sambil menenteng tas plastik berisi 3 novel pinjemannya. Cuaca bersahabat, bikin mood Vani juga cerah. Bahkan kelakuan iseng kondektur metromini yang belagak bantu naek si sexy ke bis dengan mendorong pantatnya, tapi sebenarnya cari kesempatan grepe-grepe, tidak merusak mood Vani.

Tapi 45 menit kemudian (ngetem metromininya 15 menit sendiri), ketika Vani hampir sampai di depan jalan utama kos Sasha, cuaca Jakarta tiba-tiba galau. Mendadak gelap, awan mendung sudah berarak dengan semaraknya di langit Jakarta. Benar saja, 100 meter sebelum turun hujan turun dengan derasnya. “Aseemmm… Kok mendadak ujan sih? Mana gue ga bawa payung” runtuk Vani dalam hati. Vani lebih kesel lagi ketika turun ga ada satupun ojek motor ataupun ojek payung yang mangkal di ujung jalan itu. Pada kabur kali para ojek motornya karena hujan.

Berlari-lari kecil menembus hujan, Vani masuk ke jalan Jambu Air (nama jalan disamarkan demi privacy si tukang ojek). Sekitar 50 meteran dari jalan raya baru deh ketemu sama 2 tukang ojek yang neduh di pos satpam. Sambil tetap menggunakan novel Sasha yang dalam kantong plastik sebagai pelindung kepala, Vani nyamperin pos satpam itu dan memanggil si tukang ojek “Bang, anterin ke dua belas dong” pinta Vani. Tapi, Vani heran, karena kedua tukang ojek itu ga langsung bereaksi atau sekadar menjawab. Malah agak melongo memandangi Vani.

Tiba-tiba Vani seperti tersadar. Karena kehujanan, t-shirt Vani menjeplak lengket dengan tubuhnya. Terutama di bagian dada yang memang dasarnya membusung mancung. Siluet bundar payudara dan bra yang melingkupinya tampak jelas akibat t-shirt-nya basah kuyup. Reflek Vani langsung menutupi dadanya dengan kantong plastik novelnya. “Eh Bang, mau ngojek ato bengong ajaaa?!” tanya Vani agak menjerit. “Eh..oh.. eh iya neng. Mau dianter kemana?” gelagepan si abang ojek yang giginya tonggos menjawab sambil menghampiri dan mulai menstarter motor bebeknya. Sedang abang yang setengah botak pura-pura ngelapin helm, nutupin malu ke-gap ngliatin dada si Vani.

Dengan terrpaksa memake helm bau keringat punya si tukang ojek agar kepada tidak lebih basah lagi, mahkluk sexy ini menghenyakkan pantat sekalnya di jok motor abang ojek, dan merekapun meluncur membelah hujan menuju jl. Jambu Air XI. Tukang ojek sudah setengah berharap orang yang dicari penumpangnya tidak ada di kos-nya, agar dia punya kesempatan ngantar balik si cewek ini. Tapi memang nasib tidak berpihak kepada si tukang ojek karena Sasha sudah nungguin Vani di pintu gedung kos-kosan tersebut. Belum lagi si Vani cuma bayar 2000. “

Lho biasanya goceng neng melas tukang ojek. Eh, 3rebunya biaya lo melototin toked gw dan ngerem-ngerem melulu pas di jalan saut Vani judes, ditingkahi cekikikan Sasha. Abang tukang ojek hampir tidak tahan untuk tanya Kalo ngeliatin 3rebu, megang-megang berapa Neng. Tapi ditahannya karena agak jiper sama kejudesan Vani. Dia cuma bilang Kalo butuh jemputan, SMS aja abang ya neng. Neng Sasha tau kok nomor HP abang sambil tersenyum semanis mungkin. Iyee bang sahut Vani dan Sasha serempak sambil menutup pintu.

Genit amat tu tukang ojek gerutu Vani sambil mendekap tubuhnya, menggigil kedinginan mengiringi langkah Sasha menuju kamarnya di lantai 3. Udeh, ga usah bawel dah lo. Ayo cepet ke kamar gue, biar bisa ganti baju lo sahut Sasha sabar sambil menarik tangan Vani agar bergerak lebih cepat. Kos Sasha adalah gedung persegi empat berwarna beige dengan aksen terakota di jendela-jendela yang menghadap keluar, memanjang kebelakang setinggi 4 tingkat yang khusus dibangun untuk jadi kos-kosan 3 tahun yang lalu. Terdapat hampir 80 kamar dan lebih dari 90% selalu terisi, karena memang lokasinya dekat dengan beberapa kampus dan komplek perkantoran. Layout dalamnya khas kos-kosan: dua deret kamar yang berhadapan, dibelah oleh taman selebar 1 meter yang memanjang di lantai dasar dan void sampai kelangit-langit gedung. Tapi void-nya tidak begitu lebar, karena pemilik gedung lebih memilih untuk membuat jalan di depan kamar cukup lega. Satu hal yang dirutuki Vani dan Sasha dari kos ini adalah tidak adanya lift. Cukup gempor juga naik ke lantai tiga. Maka itu, makin ke atas tarif bulanannya makin murah.

Sesampainya di kamar Sasha, Vani buru-buru masuk ke kamar mandinya karena sudah kebelet pipis. Kamar Sasha berukuran 4×5 meter. Kamar mandi dipojok kanan, berisi shower dan toilet duduk. Tempat tidur springbed ukuran 120cm x 200 cm mepet ke dinding kanan. Isi kamarnya standar anak koslah: lemari pakaian 2 pintu, TV, rak buku dan peralatan makan dan satu meja kecil. Sasha mengetok kamar mandi untuk mengasikan 2 potong t-shirt, celana pendek dan bra ke Vani. Pilih aja mana yang lo suka hottie kata Sasha kepada Vani yang melongokkan kepalanya dari balik pintu kamar mandi. Gw minta shampo ama sabun lo ya Sha.. kata Vani sambil menerima pakaian tersebut. Pake aja. Tapi jangan abisin sahut Sasha. Gue minum kale shampo lu balas Vani sambil menutup pintu.

Rasa sebel Vani karena kehujanan barusan sudah hampir luruh semuanya diguyur air dari shower. Rasanya nyaman sekali ketika mengeringkan tubuh dengan handuk kering yang tebal milih Sasha. Karena celana dalamnya tidak basah, Vani memutuskan memakainya kembali. Tapi dia agak kebingungan ketika memilih bra punya Sasha. Bukan karena modelnya yang kinky atau warnanya ga cocok. Sasha lupa kalo toked Vani satu cup lebih besar dari miliknya. Jelas saja susu Vani terpenyet ketika memaksa memakai bra Sasha yang ber-cup B. Merasa sesak nafas, Vani memutuskan tidak memakai bra saja, dan langsung memakai t-shirt gombrang berwarna maroon dengan tulisan Talk Nerdy to Me. Selesai memakai celana pendek berbahan kaos milik Sasha, Vani mematut sebentar di cermin. T-shirt gombrangnya hampir menutupi celana pendek yang memang pendek, menunjukkan sebagian besar paha putih Vani.

Ketika akan membuka pintu kamar mandi, Vani baru sadar bahwa di luar Sasha sedang mengobrol dengan orang lain karena sedari tadi suara-suara di luar tidak terdengar, tertutup suara hujan yang menggemuruh. Vani sempat berpikir untuk tidak keluar dulu sampai tamu2 Sasha itu pergi karena tau kan.. dia ga pake bra. Rasanya gimana gitu. Tapi, akhirnya Sebodo ah.. ga kliatan ini pikir Vani sambil membuka pintu kamar mandi. Obrolan Sasha dan tamunya kontan terhenti ketika sesosok cewek berambut bob berwarna brunette muncul dari balik pintu kamar mandi. Eh, lo ada tamu Sha? tanya cowok berambut jabrik sambil tersenyum lebar melihat ada mahkluk bening lagi di kamar tersebut. Eh, kenalin ni temen satu kampus gue, Vani ujar Sasha sambil menarik Vani untuk mendekat. Si rambut jabrik bertubuh tinggi langsing dengan wajah agak tirus ternyata bernama Randy, dan temannya satu lagi yang berambut cepak dan berbadan agak gempal (ga gemuk ya, gempal) minta dipanggil Momo. Weh pas banget nih sekarang kita berempat. Sudah bisa langsung dimulai kata si Randy agak keliwat ceria. Eh, maen apaan nih?” tanya Vani pengen tau. Hihihihi.. lucu deh Van game-nya. Gue baru diceritain dikit barusan ama Randy. Tapi kliatannya seru banget. Lo pasti demen deh sahut Sasha sambil cekikikan mencurigakan. Vani jadi penasaran.

Eh bentar. Masih kurang satu orangnya. Butuh bankir-nya neh kita kata Randy tiba-tiba sambil beranjak keluar kamar. Ga sampe semenit Randy sudah balik sambil menarik masuk cowok imut berkaca mata. Elu yang jadi bankir-nya Dan? tanya Sasha begitu melihat anak cowok yang baru masuk. Wah, bankir apaa nih mbak? Saya juga ga ngerti. Tiba-tiba ditarik mas Randy jawab polos anak cowok yang dipanggil Dan itu sambil melirik-lirik ke arah Vani dengan pandangan ingin tau. Udah, lo dengerin dulu aja. Pasti lo demen nantinya tukas Randy penuh misteri. Vani semakin penasaran dengan game ini.

Setelah mereka duduk melingkar berempat, dan cowok imut berkacamata yang ternyata bernama Danan duduk di luar lingkaran, Randy pun mulai menjelaskan apa sebenarnya game yang hendak mereka mainkan. Tapi pertama-tama, Randy membuka sebuah kotak karton persegi panjang berukuran sekitar 50x25cm dan mengeluarkan karton tebal terlipat 2 yang seperti papan. Alaa.. ternyata cuma mo maen monopoli sahut Vani agak sebel. Eitt tunggu dulu Van. Ini bukan sekedar monopoli. Ini monopoli khusus dewasa. Namanya sexopoly jawab Randy tangkas sambil tetap menyengir mencurigakan. Hah? Sexopoly? Vani membeo. Yoiii.. sexopoly. Sex Monopoli  cengiran Randy semakin lebar, dibarengi oleh cengiran mesum Momo dan Sasha. Duduk Danan jadi agak gelisah begitu mendengar kata sex. Vani langsung merasakan firasat buruk.

Jadi pada dasarnya aturan maennya hampir sama sama monopoli biasa. Kita giliran jalan pake dadu 2 biji. Kalo udah sekali muter, mulai boleh beli properti. Dapet modalnya seorang ceban yak jelas Randy panjang lebar. Lah, apa bedanya sama monopoli biasa bawel Vani. Sabar napa Van.. Biarin si Randy selesai jelasin tukas Sasha ga sabar. Vani langsung cemberut sambil agak memonyongkan bibirnya. Bikin Momo jadi gemes dan pengen ngelumat tu bibir yang penuh dan sensual itu. Ok, bedanya disini nih. Pertama, setiap sekali muter, ga dapat uang dari bankir” Danan agak mengernyit mendengan jabatannya disebut. Lalu, kalo lo masuk kotak Chance dan Community (kalo di versi indo Kesempatan dan Dana Umum), lo juga sama ngambil satu kartu Chance ato Community. Nah, bedanya tu diisi kartu-kartu ini pungkas Randy puas. Isi kartunya tuh perintah-perintah yang kudu dilakuin si pengambil kartu. Kalo isinya lo disuruh joget 5 menit, ya lo wajib joget 5 menit. Kalo isinya lo disuruh french kiss, ya lo wajib juga french kiss hehe tambah Randy, diiringi cekikikan Sasha dan Momo.

Aahhh kaco neh maenan lo pada rajuk Vani agak panik. Tenang Van, perintah-perintahnya cocok kok buat kita-kita yang udah dewasa. kata Momo sambil menekankan pada kata dewasa. Lo-lo pasti demen kata Randy sambil mengedipkan mata. Iihhh jangan samain gue sama lo-lo pada ya balas Vani agak sebel sekaligus tersipu, sambil berusaha mencubit paha Randy yang duduk di sebelahnya. Randy tidak berusaha menghindar cubitan main-main Vani, malah langsung menambahkan Kalo jadi maen, lo semua wajib nyetorin HP ama dompet lo pada ke bankir. Kalo ada yang coba-coba melanggar alias tidak mematuhi perintah di game, bankir berhak menyita permanen harta benda lo itu tambah Randy. Danan langsung jumawa begitu mendengar aturan tersebut sambil tangannya disorongkan ke Sasha dan Vani menagih HP dan dompet mereka.

Eh, entar dulu. Gue mo liat isi kartunya kata Vani sambil nyingkirin tangan Danan dari hadapannya. Sambil mengambil 3 kartu dari tumpukan Chance dan Community Vani menambahkan Jangan-jangan ada kartu buatan lo yang isinya Berhak dan bebas melakukan apapun juga kepada peserta lain. Gawat dong. Enak di elu, ga enak di gue tambah Vani galak sambil mulai membaca ketiga kartu tersebut. Ketiga peserta lainnya hanya cengar-cengir mendengar keberatan Vani. Sumpah Van, ga ada kartu isinya kaya gitu jawab Momo. Kalo bener ada, ga berlaku deh tambah Randy berusaha meyakinkan Vani. Tapi Vani tetap membaca kartu pertama. Kartu pertama isinya Nuzzle and kiss your partner neck. Nibble his/her ear lobes and whisper “Lets fuck”. Gue artiin ya Ciumin leher partnermu. Lalu gigit-gigit kecil kupingnya dan bisikkan Ngentot yuk (Okay terjemahan gue memang agak vulgar. Tapi buat kebahagiaan kita bersama, mulai sekarang semua kartu yang aslinya bahasa inggris itu, gue langsung terjemahin ke dalam bahasa mesum Ethan. Gue harap semua viewer Lensa69 setuju Pipi Vani agak bersemu merah, malu-malu birahi, tapi tetap melanjutkan membaca kartu yang kedua. Isinya Ajak partner lo untuk ngentot dengan kata-kata paling mesum yang lo punya. Minimal 2 kalimat. Kartu yang ketiga berbunyi Tatap mata partner lo penuh perasaan, sambil lo membelai-belai dan meremas-remas tubuhmu dan mendesah-desah selama 2 menit. Vani tidak sadar menahan senyum sambil menggigit bibir bawahnya dan meletakkan ketiga kartu di tumpukannya kembali.

Terus, gimana caranya nentuin sapa partnernya? Kan kita berempat Vani mengemukakan persetujuannya untuk join game Sexopoly dengan pertanyaan tersebut. Gampang dong, partner lo ya yang duduk pas disebelah lo. Gantian sama sisi satunya setiap kali ngambil kartu lagi” jelas Randy puas karena cewek bahenol ini akhirnya setuju ikut maen. Pantes aja tadi ngatur duduknya selang-seling cowo cewe batin Vani agak sebel begitu sadar mereka sudah bersiap-siap untuk hal tersebut. Kalo lo setuju, serahin HP dan dompet lo ke Danan tambah Randy. Untung aja yang diambil pas yang aman2 kartunya kata Randy & Momo dalam hati lega. Ya udah, gue ikutan. Kasian Sasha sendirian balas Vani masih pura-pura jual mahal sambil nyerahin BB dan dompetnya ke Danan.

Tugas gue cuma nyimpenin HP dan dompet doang nih tanya Danan sambil memasukkan keempat HP dan dompet para peserta ke kantong plastik. Ga lah. Lo juga yang bantu mastiin kalo ada peserta yang ga bersedia ngelakuin tugasnya jawab Randy. Plus, lo yang nentuin bayaran kalo ada yang masuk properti orang laen tambah Momo. Ambil kartunya sesuai warna areanya ya. Kalo area properti biru, ya lo ambil dari yang kartu biru lanjut Momo. Danan manggut-manggut sambil membuka-buka beberapa kartu yang terdiri atas 4 kelompok warna tersebut. Biru, Kuning, Hijau dan Merah. Eh, bayarannya bukannya pake duit monopoli-nya” tanya Sasha. Ga lah. Kan di sexopoly lo ga dapat uang dari bank setiap kali muter jelas Randy. Uang cuma buat beli property kata Randy lagi. Lah terus kaya apaan bayarannya selidik Vani mulai was was lagi. Amanlah.. Hampir selevel sama kartu chance dan community jawab Randy berusaha menenangkan. Tapi, demi melihat wajah Danan yang bersemu merah ketika membaca beberapa kartu RENT, Vani dan Sasha tidak begitu yakin. Namun, mau bagaimana lagi. HP dan dompet mereka sudah ditangan Danan. Momo menutup penjelasan rule of the game dengan mengatakan Tapi kalo gue masuk ke properti Randy ato Vani masuk ke properti Sasha, tidak perlu bayar sewa. Sasha dan Vani baru saja hendak mengungkapkan pertanyaan dan keberatan, tapi buru-buru Momo mengangkat tangannya sambil berkata Lo bedua bakal ngerti juga nantinya. Dan begitulah, mereka menerima begitu saja peraturan yang agak GeJe tersebut.

Permainan dimulaiiii kata sang bankir sambil melempar kedua dadu ke papan sexopoly. Gue duluaann jerit Sasha cepat merebut dadu dan melemparkannya lagi ke tengah papan. 4 1, 5 langkah. Tu, wa, ga, pat, ma.. Hore, gue beli PLN-nya kata Sasha girang. Woe.. enak aja lo. Muter sekali baru boleh beli abis itu tukas Vani sewot. He-he.. sorry. Terlalu semangat jawab Sasha tersipu-sipu. Searah jarum jam, setelah Sasha adalah giliran Randy. Diikuti oleh Vani, dan kemudian tentu saja Momo. Kelihatan banget kalo kedua cowok tersebut berusaha bisa masuk kotak Chance atau Community. Tapi ternyata Sasha yang malah pertama kali berkesempatan mengambil kartu Community. Deg-degan Sasha mengambil kartu pertamanya. Begitu membacanya, rona wajah Sasha yang putih agak merona. Uhh.. bingung nih caranya rajuk Sasha sambil meminta bantuan Vani. Apaan sih yang lo dapat tanya Vani penasaran. Oooo lo dapat yang rayuan mesum ini hihihi kata Vani ketika membaca kartu Sasha. Itu kartu yang Vani buka di awal permainan yang isinya Ajak partner lo untuk ngentot dengan kata-kata paling mesum yang lo punya. Minimal 2 kalimat. Ayo Sha.. lo rayu si Randy hahaha timpal Momo penuh semangat. Bilang apaan dong Sasha malah tambah panik. Udahh.. pake aja kata-kata lo pas horny ngajak si Revo ML tambah Vani lagi sambil nyengir puas. Aaaa.. Vaniii.. Lo jangan ikut-ikutan gangguin dong rajuk Sasha manja, yang bikin Randy makin tambah gelisah bahagia. Ok..ok.. diem dulu lo semua kata Sasha akhirnya sambil mengangkat kedua tangannya, mencegah olok-olok Vani dan Momo semakin brutal. Gue mulai ya lanjut Sasha. Rand.. kata Sasha. Eh.. liatin Randy-nya dong. Masa ngajak ML nunduk gitu sepet Vani cepat. Iya. Iya.. Bawel amat sih jawab Sasha sambil memonyongkan bibirnya. Serempak tawa keempat orang lainnya terdengar. Setelah mereka tenang, Sasha baru mau melakukan “tugas”nya itu.

Rand.. kata Sasha lirih sambil menatap Randy sendu. Ruangan kamar Sasha langsung hening. Momo, Randy dan Danan tegang mengantisipasi kata-kata yang akan keluar dari bibir Sasha. Udah seminggu gue ga disentuh cowo. Gue ga tahan lagi. Fuck me please.. desah Sasha. Selama sepersekian detik Randy terpana menatap nanar cewe cantik yang menatapnya dengan pandangan mengundang. Sampe-sampe Randy terpaksa menelan ludahnya. Wakakakakakak…” tawa Sasha tiba-tiba meledak. Denger gitu doang udah mupeng lo yaa goda Sasha nakal. Vani juga terkikik-kikik melihat Randy yang agak salah tingkah karena sempat kebawa omongan Sasha. Agh.. Nggak kok, gue nggak kepengaruh sama omongan Sasha Randy masih berusaha ngeles walo tidak meyakinkan. Udah ah, giliran gue sekarang kata Randy cepat-cepat sambil ngelempar dadu ke papan permainan agar anak-anak berenti cekikikan dan menggodanya. Permainan pun berlanjut.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Februari Saat Kehilangan Perawanku

Vani dan Sasha tidak begitu perhatian bahwa Randy dan Momo mati-matian berusaha membeli semua blok properti di area merah, alias area yang terletak di jalur terakhir sebelum masuk kotak start lagi. Padahal area merah adalah area dengan harga paling mahal. Kedua cewek ini malah sudah mulai beli-beli properti di kotak-kotak awal setelah putaran pertama (area biru) karena harganya paling murah (maklum cewe. Ga bisa liat barang murah atau diskonan).

Yak bayarr.. teriak Vani happy, ketika langkah terakhir bidak Momo jatuh di properti Vani di area biru. Ayo bankir, tarik kartunya perinta Sasha yang juga ikutan semangat. Agak gugup si bankir Danan mengambil tumpukan kartu RENT warna biru dan mengambil kartu dari posisi paling atas. Puji dan rayulah pemilik properti segombal mungkin dengan minimal 10 kalimat” Danan membaca tulisan yang tertera di kartu tersebut. Yahh…gitu doang? kata Vani. Momo hanya cengar-cengir saja. Rayuan Momo bahkan tidak layak untuk ditulis disini karena parah banget jayusnya. Giliran berikutnya adalah Sasha yang dengan semangat melempar dadu. 9 langkah. Dan dengan sukses Sasha mendarat di kotak Chance. Agak deg-degan Sasha menarik satu kartu dari tumpukan kartu chance dan mulai membacanya.

Ahhh kok gue sih yang kena rengek Sasha sambil melempar kartu tersebut ke tengah-tengah papan game. Dengan cepat Momo memungut dan membacanya. Frech kiss yang hot dengan partnermu selama 30 detik baca Momo keras-keras. Cengiran lebar menghiasi wajahnya. Tiba-tiba Danan yang biasanya ga banyak omong berkata dengan agak bergetar Kalo bankir menganggap kurang hot, hukuman wajib diulang. Ahh.. lo kok mihak Momo, Dan runtuk Sasha sambil mendelik ke Danan. Danan langsung bersembunyi di punggung Vani sambil berkata gugup Em.. emang gitu aturannya mbak. Momo yang sudah tidak sabar langsung menarik tangan Sasha mendekatinya Ayo buruan Sha. Harus komit lo kata Momo penuh aura mesum. Iya.. iya.. ga usah narek-narek napa Sasha belagak galak. Eh, hands off! teriak Danan tiba-tiba sambil memunculkan kepalanya dari balik punggung Vani ketika melihat tangan Momo berusaha memegang leher Sasha. Ih, berisik amat lo bankir si Momo yang sekarang sebel, tapi tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya dari bibir Sasha yang berkilau ranum.

Momo langsung menyergap bibir Sasha yang baru saja memajukan sedikit kepalanya ke arah Momo. Agak gelagepan karena serangan mendadak ini, Sasha buru-buru balas melumat bibir bawah Momo. Lidah mereka berdua bertaut dan saling berpilin dalam lumatan ciuman yang basah. “mmmm.. mhhhh…ssmmmhhh desahan mereka berdua diiringi oleh kecipak basah ludah yang saling bertukaran terdengar jelas karena ketiga pasang mata lainnya hening memandang adegan ciuman tersebut tanpa berkedip. Ahh.. jago juga ni anak cipokannya batin Sasha tanpa sadar memuji ciuman ganas Momo. Aduh.. basah deh.. Sebeelll..” jerit hati Sasha lagi.

STOP! teriakan Danan yang tiba-tiba mengagetkan insan-insan muda ini dari aktivitas dan fantasi mesumnya masing-masing. Udah pas 30 detik nih kata Danan pelan berusaha mohon maaf atas pandangan tidak terima dari Randy dan Momo, termasuk Sasha dan Vani juga. Sasha masih agak gelisah dan tertunduk dengan pipinya agak bersemu merah ketika Randy (yang sangat tidak terima karena Momo yang dapat aktivitas mengaksyikkan lebih dahulu) memulai putarannya.

Sampai beberapa putaran kemudian, kartu-kartu yang muncul meliputi: Vani yang harus menari erotis selama 30 detik (menyebabkan Momo melongo dan Danan air liurnya menetes tanpa sadar), Momo yang harus melepas kaosnya (diiringi protes tidak niat dari Vani dan Sasha yang merasa tertipu karena ga ada omongan bahwa ada kartu-kartu yang hukumannya lepas baju. Randy berkelit dengan berkata bahwa dia juga tidak hapal keseluruhan isi kartu. Tapi Randy tidak mengatakan kepada kedua cewek tersebut bahwa masih ada 4 kartu lainnya yang senada), lalu keberuntungan dewa mesum yang kembali berpihak ke Randy karena mendapat hukuman” untuk menciumi leher dan telinga Vani (yang dinikmati Vani tapi mati-matian tidak diakuinya. Padahal semua orang jelas-jelas melihat Vani memejamkan mata dan mendesah pelan walo sekejap ketika lidah Randy menjilatinya kupingnya). Momo mau membayar berapa saja untuk bertukar posisi dengan Randy untuk menjilati leher Vani, karena jujur aja, sejak Vani keluar dari kamar mandi tadi, Momo udah nafsu habis sama ni cewek.

Akan tetapi, dewa mesum menjawab juga doa Momo ketika bidak Vani mendarat di properti Momo di area Merah. Dan karena inilah, Vani dan Sasha baru sadar mengapa area merah harganya paling mahal. Ayo cepat ambil kartunya desak Momo tidak sabar kepada Danan. Buru-buru Danan mengambil kartu RENT merah dan membacanya Pemilik properti berhak memegang, membelai dan meremas dada ATAU pantat penyewa properti selama 1 menit”. Tangan Danan sampai agak gemetaran demi membaca hal tersebut. Dia tidak percaya keberuntungan Momo. Protes Vani langsung meledak Ahhhh apaan tuh bayarannya protes si Vani sambil merebut kartu dari Danan dan membacanya sendiri. Pipi Vani langsung bersemu merah. Vani membuang kartu tersebut dan melindungi dadanya dengan kedua tangannya. Ga mau ah gue ujar Vani sambil cemberut memandang Momo yang senyum mesumnya melebar. Ayo Van, kan elo udah setuju sama aturan maennya rayu Momo sambil berusaha lembut menyingkirkan tangan Vani dari dadanya. Vani tetap bersikukuh melindungi dadanya sampai Danan berkata Kalo gitu BB dan uang Mbak Vani, Danan sita. Yahh.. kok elu gitu Dan melas Vani. Sasha ikut menimpali Yee tadi aja lo dukung Randy nyipokin gue. Giliran elu, ga mau” balas si Sasha nakal. Ran, Dan, pegangin aja tangan si Vani” tambah Sasha yang langsung disanggupin oleh Randy dan Danan penuh semangat.

Udah.. udah.. ga usah dipegangin. Kaya gue maling aja kata Vani akhirnya menyerah. Buka kaos lo kalo gitu dong Van perintah Momo penuh kemenangan. Eh, ga ada perintahnya untuk buka baju wek balas Vani sambil memeletkan lidahnya. Mbak Vani bener Mas Mo bela Danan yang dibalas dengan lirikan mematikan Momo. Ya uda, busungin dada lo kalo gitu Van ujar Momo penuh pengertian. Napa lo ga milih pantat aja Mo Vani masih mencoba menawar. Ga. Gue maunya toket lo. Titik! tegas Momo berwibawa. Akhirnya, Vani pun pasrah pada nasibnya dan sedikit membusungkan dadanya ke arah Momo. Detik itu juga Momo melihat satu keanehan dari dada Vani. Eh, kok kayaknya ada yang salah sama toked ni cewek batin Momo bertanya-tanya sambil menjulurkan kedua tangannya menggapai dada Vani. Jantung Vani berdetak dua kali lebih cepat demi menghadapi sentuhan cowok asing di salah bagian tubuhnya yang sangat privat. Rasanya tidak karuan menunggu detik-detik kedua tangan Momo merengkuh kedua bongkah susunya. Aduhh.. gue kan ga pake BeHa. Pasti Momo langsung sadar kalo gue ga pake begitu toket gue dipegang batin Vani panik, dadanya berdebar kencang mengantisipasi kedatangan jemari Momo. Dan benar saja, begitu telapak tangan Momo menyentuh gunungan dada Vani, Momo langsung menyadari apa yang tadi menarik perhatiannya.

Eh, lo ga pake BeHa Van? kata Momo berbinar-binar sambil mulai meremas-remas gundukan daging kenyal tersebut. Uh-uh.. cuma itu suara yang keluar dari bibir sensual Vani. Yang bener Mom? tanya Randy tercekat tidak percaya. Nih kata Momo sambil kedua pasang jemari tangannya membentuk hurup C besar memegang toket Vani di pangkalnya dan menarik kain kaos mengencang. Sehingga toket Vani menjeplak jelas di kaosnya menunjukkan kedua putingnya yang tanpa pelindung. Mata Randy dan Danan nyaris meloncat keluar melihat siliuet keindahan toket bulat besar dengan puting menjeplak jelas. Ahhh apaan sih.. Buruan deh” rengek Vani tengsin ketahuan tidak pake beha. Momo tentu saja tidak menyia-nyiakan sedetik pun lagi untuk menikmati kelembutan dan kekenyalan toket cewek bahenol ini karena waktu terus berputar. Momo juga baru sadar kalo toket Vani sangat besar, karena dari tadi terkubur dibalik tshirt gombrangnya. Buset Van, besar amat toket lo. Bener-bener toge neh puji Momo sambil menelan ludah berkali-kali. Jemari Momo dengan buasnya berputar-putar dan meremas-remas penuh nafsu gundukan daging Vani tersebut. Diselingi dengan pijitan dan pilinan di kedua putingnya. Auuh jangan keras-keras Mo kata Vani pelan setengah mengerang. Tapi suara erangan Vani malah semakin memicu nafsu birahi Momo dan akibatnya serangan jemari Momo semakin brutal. Vani sampai harus menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.

Vani menggigit bibirnya agar erangan dan desahannya tidak sampai keluar. Remasan kasar di sekujur toked dan putingnya memberikan rangsangan yang menyenangkan bagi tubuhnya. Tapi sesekali erangan dan desahan tanpa terkendali keluar dari sela-sela bibirnya yang penuh. Aduhh.. sialan banget nih toket. Kok jadi keenakan gue diremas-remas gini rutuk batin Vani yang berperang antara gengsi dan kenikmatan birahi. Vani semakin blingsatan menahan konaknya karena jemari Momo tidak hanya meremas-remas bongkahan susunya, tapi juga dengan ahlinya memilin-milin puting susunya. Sshhh Mom kan cuma remes-remes aturannya ohh..” desis Vani tidak berdaya.

Kontol Randy dan Danan makin ngaceng melihat adegan tersebut. Sampai Vani tiba-tiba berkata Ehhh.. udah berapa menit nih Dan. Kaget, buru-buru Danan melihat stopwatch di HP-nya. Eh, oh.. udah.. udah abis waktunya kata danan panik. Vani buru-buru mendorong Momo menjauh. Udahan tau.. Kesenengan lo ya maki Vani sambil memonyongkan bibirnya. Pasti lebihnya banyak tuh selidik Vani tajam ke Danan. Ng…nggak kok…cuma beberapa detik”gagap Danan sambil cepat-cepat mereset waktu di stopwatch-nya yang sebelumnya menunjukkan 1 menit 43 detik.

Anjeng.. bangsatt tereak Momo sambil menabok kepala Randy yang masih setengah merem bersandar di tempat tidur Sasha, sepeninggal Vani dan Danan. Adow.. napa babi? Nabok-nabok sembarangan misuh-misuh si Randy. Enak bener lo bisa ngentotin toket-nya Vani balas Momo masih galak sambil nonjok-nonjokin bahu Randy. Tadi gue liat stopwatch-nya Danan udah sampe 4 menit tuh. Tapi tu anak malah melongo sampe ilernya kemana-mana, ga juga dimati-matiin cerocos Momo. Maho kali lo ya Mo, kalo udah dapet kesempatan kaya tadi disia-siain.. Mana mungkinlah.. kata Randy membela diri. Was.. wess.. woss. Terserahlah. Sekarang gue mau tao, masih ada kartu buat boobs job ga? tanya Momo.“Eh, seingat gue cuma atu Mo jawab Randy pelan. Wadd..!!?? Ga asyik ah! Pasti tadi lo udah ngatur biar bisa lo yang dapet tuh kartu tuduh Momo kejam. Rentetan omelan Momo sudah akan meluncur lagi ketika Sasha keluar dari kamar mandi sambil satu tangannya tetap melindungi toketnya. Lah, mana Vani ama Danan” tanya Sasha polos. Lah? Pan lo yang nyuruh si Vani pake kamar mandinya Danan? jawab Momo. Oh iya ya kata Sasha bego. Ayo, maen lage”kata Momo. Kelamaan nunggu Vani balik. Kan nanti pas dia balik pas gilirannya. Iya.. iya.. Tapi Ran, lo pake celana dulu napa? Ga asoy banget ngeliatin kontie yang nyusut gitu samber Sasha. Dengan agak males-malesan Randy memakai celananya, melewatkan CDnya yang tergeletak agak jauh di ujung ranjang.

Giliran Momo dengan cepat berlalu tanpa ada kejadian mesum apapun. Diiringi desah kecewa, Momo menyerahkan dadu ke Sasha. Momo setengah berdoa agar Sasha cuma dapat angka 4 atau 5 sehingga jatuh di wilayahnya. Tapi malang tak dapat ditolak, angka double 6 yang keluar, sehingga bidak Sasha bablas sampai ke titik start. Giliran gue ya.. bwuhh!” Randy menyembur dadunya sebelum melemparkannya. Atu, dua, tiga, empat, lima, enam! Randy menghitung langkah bidaknya. Dengan sukses mendarat di property Sasha. Hahahaha.. skarang lo yang harus bayar ke gue”tereak Sasha happy. Mm.. apa nih bacaannya komat-kamit Sasha sambil membalik kartu RENT warna kuning yang baru diambilnya. Penyewa harus memberikan kepuasan kepada pemilik property dengan dildo atau vagina-toy selama 3 menit. Loh? Ini hukumannya buat gue apa elu sih? Kaco neh omel Sasha. Lah, kan elu yang dapat puasnya Sha. Berarti emang gue harus bayarnya dengan muasin elu seringai mesum Randy muncul lagi. Sasha hanya melongo. Hoee.. apa-apaan neh. Kok lage-lage elo yang dapat enaknya? protes Momo sewot. Tidak memperdulikan Momo, Randy sibuk ngubek-ngubek tas yang selama ini ngejogrok tidak menarik perhatian di pojok kamar.

Nah ini dia kata Randy senang sambil mengangkat keluar sebatang dildo warna pink berukuran sedang dari dalam tas. Kyaa.. lo serius Rand? teriak Sasha sedikit agak keras karena kaget melihat persiapan Randy. Ayo.. buka paha lo neng” kata Randy mesum sambil merangkak mendekati Sasha. Dildo sepanjang 15 cm dan diameter 3,5 cm terlihat agak mengancam sehingga reflek Sasha merapatkan pahanya, sambil tetap menutupi toketnya yang polos. Mo, bukain paha Sasha dong pinta Randy sambili menoleh ke Momo. Tidak perlu diminta dua kali, dengan semangat Momo beringsut mendekati Sasha. eh.. eh.. ga usah.. ga usah. Ga perlu Momo ikut-ikutan Sasha akhirnya bekerja sama juga. Tapi ga perlu buka CD bisa juga kan?” Sasha tetap menawar agak memelas. Ya boleh aja kata Randy sok tidak butuh, Tapi gue eksekusinya dari belakang elu ya tambah Randy. Hah? Gimana? Ga ngarti gue sahut Sasha agak bingung. Udah, lo ngikut aja jawab Randy sambil bergerak dan duduk di belakang Sasha.

Buka paha lo Sha bisik Randy di telinga Sasha, membuat Sasha sedikit menggelinjang karena hembusan nafas hangat Randy membelai lehernya. Karena Sasha masih sungkan-sungkan membuka pahanya, tangan Reno dari balik punggung Sasha bergerak membuka paha Sasha. Akibatnya Sasha terpaksa menyandarkan punggungnya di dada Randy dan membuka pahanya. Detak jantung Sasha mulai berpacu lebih cepat. Takut, malu dan sekaligus mengharap membuat rona merah di pipi Sasha semakin terlihat.

Randy mulai menggesek-gesekkan ujung dildo ke belahan memek Sasha yang masih tertutup underwear mini warna hitamnya. Tubuh Sasha menegang begitu bibir memeknya menerima tekanan dan gesekan dari benda tumpul tersebut. Setelah beberapa saat adegan pemanasan yang menegangkan tersebut, Sasha tiba-tiba teringat sesuatu. Mo, cek stopwatch-nya dong  kata Sasha berusaha mengeluarkan suara yang tenang, tapi malah suaranya agak tercekat dan serak. Lo mulai horny kan Sha.. Udah nikmatin aja bisik Randy lagi sambil menggigit-gigit kecil kuping Sasha. Shhhh emmhhh.. ga boleh gigit-gigit Rand desah Sasha pelan masih berusaha terlihat kuat tidak tergoda, tapi pinggulnya mulai bergerak-gerak seirama gesekan dildo.

Tanpa disadari Sasha yang birahinya mulai naik, jemari tangan kiri Randy mulai menyibakkan kain CD Sasha kesamping, sehingga memek Sasha yang mulus karena jembinya diwax tampil ke permukaan. Momo sudah memposisikan duduk tepat di seberang Sasha, menelan ludah berkali-kali ketika melihat pemandangan indah gundukan memek dari sebaris tipis belahan merah kecoklatan di tengahnya. Pelan-pelan Randy menekankan ujung dildo membelah memek Sasha yang sudah agak mengkilap basah. SLEEPP suara pelan benda tumpul yang membelah himpitan rapat dinding-dinding basah memek Sasha terdengar, disusul oleh lenguhan Sasha yang kaget karena disusupi benda asing. Ouhhhh lenguh Sasha yang matanya langsung terbuka lebar. Uhh.. bilang-bilang dong kalo mo masukin..hmmmppff..” rengek Sasha sambil memukul paha Randy pelan.

Rengekan Sasha tidak berlanjut lebih lama lagi, karena Randy mulai mengocokkan dildo tersebut. Ditariknya perlahan-lahan dildo keluar dari memek Sasha, lalu menekannya lagi amblas ke dalam sampai cuma sisa 2 cm untuk dipegang saja. Sasha menggeliat gelisah, karena nikmat birahi semakin menggelora di sekitar selangkangannya. Tangannya kini tanpa sadar tidak melindungi toketnya lagi. Sibuk meremas paha Randy. Sehingga toketnya yang bundar mancung berukuran 34B terlihat jelas, tegak menantang. Aerolanya yang pink kecoklatan melebar dan putingnya yang ereksi penuh menandakan Sasha sudah horny habis. Uhh.uhh.. uhh.. ssshhhh…” desah Sasha seirama kocokan dildo di memeknya yang basah kuyup. Birahi Sasha semakin tidak tertahankan karena kini tangan kiri Randy meremas-remas toketnya dengan brutalnya. Ditekan dengan telapak tangan, lalu diremas kuat-kuat dan akhirnya diperas-peras seperti hendak mengeluarkan susunya. Ouuhhh.. anjeenggg…Gue ga tahan lagi.. Gatel bange memek gueeee.. Bodo ah, yang penting gue puasin dulu ni memek kata Sasha dalam hati yang akhirnya menyerah oleh godaan birahi dan dildo yang menyesaki liang kawinnya. Nggaahhhh.. lo.. lo aphain toket gue Rannn Kan ga bol.. Hoohhh.. ceracau Sasha diselingi desahan erotisnya malah membuat Randy semakin buas.

Suara berkecipakan basah dari dildo yang keluar-masuk dengan cepat di memek Sasha menjadi soundtrack yang melengkapi pemandangan bokep live show di depan Momo. Sasha yang duduk mengangkang, dikocok dildo yang menjadi mengkilap basah oleh cairan memek, dan geliat sexy tubuh Sasha mendapat ransangan dari dildo di memeknya dan remasan-remasan tanpa ampun pada toketnya, membuat konak Randy dan Momo semakin tidak tertahankan. Bahkan Momo sudah mendesah-desah sendiri sambil mulai mengocok kontolnya perlahan, betul-betul melupakan tanggung jawabnya untuk menghitung waktu.

Enak nggak Sha dildonya bisik Randy disela-sela gigitan-gigitan kecil di leher dan telinga Sasha. Hmmmppfff ssshhhhh..oohh.. Yahh.. ennhhakk Ran ennakk…ahhh.. erang Sasha yang sedang berada di langit ketujuh. Cep.. cepetin ngocoknya Ran.. gue ampir nihh hhhhhhmmmm.

Tidak perlu diminta dua kali, Randy mempercepat RPM kocokan di memek Sasha, membuat gelinjang tubuh Sasha semakin liar. Gillaa.. gilla memek gue makin gatel aja.. Aduhh gue ga kuat lagi.. batin Sasha ikut-ikutan meceracau liar. 30 detik kemudian. Ngggaahhhhhhh Ouuhhhhhhh. Gilllaaaaaaa lenguh panjang Sasha yang erotis dan tubuhnya yang mengejang-ngejang sampai punggungnya agak melengkung menjadi tanda betapa dahsyatnya ledakan orgasme yang terjadi. Houhhh.. ouhhhh. Hmmppffff.. sshhh desah nafas Sasha melepaskan setiap titik nafsunya.

Sesudah badai orgasme yang berlangsung selama sekian detik yang menghanyutkan, tubuh Sasha bersandar lemas di dada Randy. Matanya terpejam, deru nafas memburu masih terdengar dari sela-sela bibir Sasha. Randy membiarkan saja dildonya di dalam memek Sasha. Tapi, kecupan-kecupan di sekujur pundak Sasha, dibarengi belaian-belaian dan remasan-remasan lembut pada gundukan daging berwarna putih di dada Sasha tetap berlanjut. Sasha menikmati setiap detik perlakuan Randy tersebut, sehingga tidak sadar bagaimana mini CD-nya mulai dilucuti oleh Momo.

Momo menelan ludahnya kembali begitu melihat selangkangan Sasha yang polos tidak lagi terlindungi oleh CD-nya. Memek putih dengan hanya sepetak jembi di bagian atasnya, terlihat menggunung dan mesum karena sebatang dildo mencuat di tengah-tengahnya. Tanpa meminta ijin Sasha, Momo mencabut keluar dildo tersebut dalam sekali tarik.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Mengintip Sepasang Muda Mudi Mesum Di Kamar Sebelah

Aihhhhh..! pekik Sasha kaget sampai matanya terbeliak karena rasa mengganjal di memeknya tiba-tiba hilang diiringi gesekan di sekujur dinding memeknya. Mau ngapain lo? pekik Sasha lagi karena kini doi melihat Momo sudah bugil di depannya dengan kontol hitam berurat yang mengacung tegak siap tempur. Hehehe.. Sekarang giliran gue bayar Rent Sha. Gue bayar kontan! kata Momo terkekeh mesum, seraya bergerak membuka paha Sasha lebar-lebar dan menempatkan tubuhnya di tengah-tangahnya.

Ahh.. Momo.. Gue ga mau rengek Sasha sambil berusaha bangun untuk mendorong pergi tubuh Momo. Namun dengan sigap Randy menahan tubuh Sasha agar tetap setengah terbaring, bersandar di dadanya. Sudahlah Sha, ga mungkin lo udah puas sama dildo kecil kaya gitu kata Momo dengan nafas yang memburu sambil kedua jempolnya merekahkan bibir tembem memek Sasha untuk memberi jalan bagi kontolnya. Biar gue tunjukin enaknya kontol sejati tambah Momo sambil melesakkan kontol hitamnya ke himpitan lubang merah muda Sasha.

Houuuuuhhh.. lenguh Sasha tidak tertahankan ketika dinding-dinding memeknya tiba-tiba disesaki benda asing yang lebih tebal daripada yang sebelumnya. Mata Sasha membeliak nanar menatap tidak fokus pada cowok di depannya sambil mengigigit bibir bawahnya. Raut mukanya sedikit banyak menunjukkan apa yang sedang berkecamuk di otaknya, dan di memeknya tentu saja. Anjrittt.. tebel amat kontol si Momo. Penuh banget rasanya memek gue maki Sasha dalam hati. Menimbang pilihan-pilihan yang tersedia saat itu, akhirnya detik berikutnya Sasha mengambil keputusan yang paling masuk akal. Sasha membuka pahanya lebih lebar lagi, dan bersiap menikmati pertempuran sex yang menjelang. Bring it on, boys!

Pinggul Momo mulai bergerak maju mundur secara sistematis, menghantam selangkangan Sasha berkali-kali dengan penuh dedikasi. Setiap bagian dinding memek Sasha menjerit bahagia menerima gesekan kontol hitam berurat, sehingga cairan cinta pelumasnya membanjir menimbulkan bunyi berkecipakan becek. Oooohhh ohhh Iya behnerr gitu Mo.. teruss Mo.. aaahhhh desah Sasha yang tubuhnya menggelinjang binal, hanya tertahankan oleh dekapan Randy yang tetap sibuk menggarap kedua toket 34B-nya.

Tidak sampai 5 menit sejak gempuran kontol Momo, Sasha mulai merasakan lagi sensasi gatal yang semakin menggila mengumpul di bibir-bibir memeknya. Tapi, ketika rasa birahi itu sudah hampir sampai di puncaknya. Mo, stop dulu. Pindah ke ranjang aja, gue juga pengen ngentotin Sasha kata Randy tiba-tiba. Eh.. oh.. sel.. selesein dulu dong.. rajuk Sasha. Tapi, Momo sudah mencabut kontolnya, dan mereka berdua membopong Sasha ke atas ranjang.

Mo, giliran gue make memeknya ya pinta Randy yang langsung di-acc oleh Momo. Nungging Sha perintah Momo yang menempatkan dirinya di depan Sasha. Sasha betul-betul nervous karena ini adalah pengalaman pertamanya three-some. Well, like once a wiseman said, there will always a first time for everything. Sasha tidak bisa ragu-ragu lebih lama lagi, karena Momo sudah mendorong kontolnya untuk masuk ke mulut mungil Sasha. Ohumm.. Sasha agak gelagepan ketika mencoba mengulum kontol Momo yang tebal. Tapi itu hanya untuk sesaat. Dengan lihainya Sasha melumat-lumat palkon Momo, lidahnya dengan binal menjilati lubang kontol dan diselingi sedotan agak kencang yang membuat Momo melenguh keenakan. Momo menjambak rambut Sasha dan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, ngentotin mulut Sasha dengan buasnya.

Sedang asyik-asyiknya menyepong kontol Momo, tiba-tiba Sasha dikagetkan lagi oleh penetrasi kontol Randy dari belakang. Ngouhh.. lenguh Sasha tidak jelas karena mulutnya penuh oleh kontol Momo. Ssshhh mantep banget emang memek lo Sha. Masih rapet aja puji Randy sambil memulai gerakan menyodok-nyodok yang mantap. Sasha jadi susah berkosentrasi untuk menservis kontol Momo, karena kocokan kontol Randy membuat gatal di memeknya menggila lagi. Kini Sasha hanya membiarkan mulutnya terbuka dan dikentot oleh Momo karena pikirannya tercurah pada betapa nikmatnya gesekan kontol Randy pada dinding-dinding memeknya. Pacuan nafsu ketiga insan muda ini memasuki babak yang panas membara. Sementara itu, bagaimana kabar Vani? Kenapa dia belum balik juga ke kamar Sasha? Mari kita cari tau. Yuukk.

Mari mundur beberapa menit yang lalu ketika Vani keluar dari kamar Sasha, membuntuti Danan menuju kamarnya untuk pinjam kamar mandi.

Di luar kamar Sasha, suasana kos-kosan lenggang, karena memang hujan masih tercurah dengan derasnya. Suaranya menderu-deru lebih keras di luar sini. Adem kaya gini, emang lebih enak buat ngelungker tidur, atau ngentot hehehe. Makanya Vani cuek aja hanya memakai t-shirt gombrang tanpa celana pendeknya lagi, lari-lari kecil ke kamar Danan yang letaknya tepat di sebelah kamar Sasha. Toh, tshirtnya menutupi seperempat pahanya.

Danan dengan gugup mencoba membuka kunci kamarnya, namun tidak berhasil-berhasil membuat Vani semakin jadi tidak sabar. Rasa lengket-lengket di dadanya ingin cepat-cepat dibasuhnya. Apalagi kini peju Randy menciptakan pulau-pulau di tshirtnya. Karena tidak sabar, Vani mencoba membantu Danan membuka kunci pintunya. Vani tidak sadar bahwa upayanya itu malah membuat toketnya menempel pada punggung Danan. Nyaris tersedak bahagia, Danan menjatuhkan kuncinya. Ahhh…rempong amat sehh kata Vani sebel sambil mengambil kunci di lantai tanpa rasa bersalah. Dengan mudah Vani membuka kunci pintu kamar Danan dan membuka pintunya.

Tanpa babibu lagi Vani langsung masuk ke kamar mandi Danan yang letaknya dipojok kiri kamar. Di dalam kamar mandi, Vani langsung membuka t-shirtnya dan langsung menyiram tubuhnya dengan air dari shower. Dibersihkannya sisa-sisa peju dari toketnya. Ah.. segar.. “ kata Vani dalam hati sambil masih mengusap-ngusap gundukan mancung toket 36C-nya. Tanpa sadar usapan-usapan itu berubah menjadi remasan-remasan yang erotis. Ssshh kok horny gue belum ilang ya. Kupret juga si Randy.. hmmmppffff.. batin Vani, yang kini jemarinya memilin-milin putingnya yang makin tegak dan keras. Birahi Vani muncul kembali karena nafsu birahi tersebut sudah menumpuk sejak dimulainya game sexopoly, dan semakin menumpuk seiring hukuman-hukuman erotis yang diterima dan dilihatnya. Seolah-olah game Sexopoly tersebut berlaku seperti foreplay selama 1 jam (bayangkan rasanya sodara-sodara!). Hal yang sama terjadi pada setiap peserta game itu tadi. Kini nafsu tersebut semakin membesar dan menuntut pemuasannya.

Ah.. basah deh CD gue tiba-tiba Vani tersadar dia lupa melepas CD-nya. Vani pun membungkukkan tubuhnya sambil mengangkat satu kaki untuk meloloska CD-nya. Ada satu hal lagi yang Vani lupakan. Dan lupa yang satu ini lebih besar implikasinya.

Vani lupa mengunci pintu kamar mandi! Sepasang mata yang membeliak penuh nafsu telah mengamati setiap gerakan remas-meremas Vani. Ketakutannya terlalu besar untuk mengambil langkah apa yang lelaki sejati eh mesum harus lakukan ketika melihat cewek ngremes-ngremes toketnya sendiri. Tapi, cowok polos pun ada batasnya. Batasnya adalah gerakan membungkuk Vani untuk melepas CD-nya. Dalam sekali gerakan yang luar biasa, Danan melepas semua pakaiannya, berdiri bugil, lalu membuka pintu kamar mandi lebar-lebar dan melangkah penuh nafsu menggelora menghampiri tubuh polos Vani di bawah shower.

Aiiihhhh. Vani terpekik kaget ketika 2 tangan tiba-tiba mendekapnya dari belakang dan langsung meremas-remas bongkahan pepaya bangkoknya. Vani langsung tahu itu adalah Danan. Danan! Ngapain sih lo! teriak Vani lagi. Danan yang sudah kesetanan malah semakin erat memeluk Vani dan semakin gencar meremas-remas toket Vani. Mbak.. mbak.. lo sexy banget.. Gue pengen ngentotin lo mbak Van.. suara Danan yang penuh nafsu parau menjawab pertanyaan Vani. Bahkan kini Danan mencoba menyodok-nyodokkan kontolnya ke pantat Vani.

Ahh.. ahh…Danan.. Dan. Jangan disitu jangan disitu”teriak Vani panik sambil kedua tangannya bersandar pada dinding kamar mandi karena desakan tubuh Danan. Danan yang penuh nafsu buta tidak sadar palkonnya berkali-kali mencoba mendesak masuk ke lubang anus Vani. Maka itu si cewek bahenol ini blingsatan panik. Tapi tak urung lenguhan-lenguhan tak tertahankan tanpa sadar keluar dari mulut Vani ketika ujung kontol Danan mendesak-desak lubang anus Vani, karena lubang anus adalah salah satu titik sensitif Vani.

Rouuhh.. ngahh.. bukan.. bukan di situ Dan.. jangannn…houuhhh.. pekik mesum Vani semakin tidak jelas dan Vani sudah hampir menyerah. Tapi ketika kontol Danan betul-betul masuk ke lubang pantat semok Vani hampir 1cm, Vani memekik keras AAAAHHHHH… DANNNANNNN! Dan pekikan ini menyadarkan Danan.

eh.. sorry.. sorry mbak.. Danan kebawa nafsu Hah..hah.. hiya.. iya.. gapapa.. jawab Vani tersengal-sengal. Tolong pelan-pelan cabut kontol lo. Ngentotnya selow aja ya pinta Vani memelas. Iya.. iya mbak kata Danan sambil menarik mundur pantatnya. PLOP! Aiiihhhh…” pekik Vani kaget ketika sesakan kontol melepaskan diri dari ujung lubang anusnya.

Nah.. lo masukinnya ke memek gue yah.. kata Vani pelan seraya menyandarkan tangannya di dinding lebih nyaman lagi, membungkukkan tubuhnya, membuka pahanya lebar-lebar dan menunggingkan pantatnya sehingga belahan memek tembemnya terpampang jelas. Danan nyaris pingsan tidak percaya melihat cewe sesexy bintang bokep menungging di depannya siap untuk doggie style.

Jangan cuma diliating doang dong..  rajuk Vani yang agak tengsin karena posisi mesumnya dianggurin oleh Danan yang masih bengong terpana. Eh iya mbak kata Danan tersentak dari keterpanaannya, bergerak menjamah pantat Vani. Mengagumi pantat nonggeng Vani, Danan meremas-remas kedua belahan pantat semok tersebut. Vani hanya mendesis-desis perlahan, menikmati sensasi ransangan tersebut.

Tiba-tiba Danan malah jongkok di antara paha Vani. Vani yang sebenarnya sudah bersiap-siap menyambut penetrasi kontol Danan jadi terheran-heran dan sedikit sebel. Vani menjulurkan lehernya ke bawah dan melongok ke belakang melalui sela-sela pahanya dan melihat Danan memandangi memeknya. Danan, lo mau ngentot atauuuuuu.. uuhhhhhh…sshhhhh” pertanyaan Vani terpotong ditengah jalan dan digantikan oleh desisan kenikmatannya. Karena pada detik itu juga, mulut Danan mencaplok bulat-bulat gundukan memeknya.

Sudah lama Danan ingin melakukan ini, melakukan oral ke memek cewek. Dilumatnya bibir memek Vani, dihisap-hisap dengan suara seruputan yang mesum banget sambil kedua tangannya sibuk meremas-remas pantat Vani. Si cewek lonte ini jadi menggelinjang keenakan karena servis oral Danan yang brutal. Apalagi ketika lidah Danan mulai membelah masuk dan menggeliat-geliat didalam memek Vani. Rasanya? Luar biasaaa…“Ohh.. fuccckkkk…. Enak banget sihhhh… maki Vani dalam hati. HHHoohhhh yahhh yahhhh ngahhhhh ya kaya gitu Dan.. kaya gitu shhh” ceracau liar Vani membahana di dalam kamar mandi.

Kenikmatan liar hewani menyeruak dari setiap sisi memek Vani yang dilumat oleh Danan. Sensasi gatal yang semakin digaruk semakin menggila rasanya, berkumpul, mendesak, menuntut jalan keluar untuk meledak memenuhi tuntutan birahi. Vani sangat akrab dengan sensasi menuju orgasme yang sangat disukainya ini. Vani tau hanya beberapa lumatan atau beberapa gelinjang lagi dibutuhkan untuk mencapai puncah kenikmatan itu. Tapi, dewa mesum mempunyai maksud yang lain, karena pada detik-detik krusial tersebut, Danan malah menghentikan oral seks-nya.

Lhhoooo.. kok brenti? pekik Vani parau tidak terima digantung seperti itu. Tapi, bukan maksud Danan berhenti membahagiakan Vani. Hanya saja, Danan kecil sudah teriak-teriak protes menuntut gilirannya. Kontol Danan yang 16cm panjangnya, namun berdiameter hampir 4cm sudah ngaceng sempurna. Dananpun mencoba membobol memek Vani. Namun, setelah beberapa kali tusukan yang seringnya nyasar ke lubang anus Vani, akhirnya Vanipun tidak sabar lagi.

Sini kontol lo Dan kata Vani sambil menjulurkan tangannya ke bawah ke sela-sela pahanya menggapai kontol Danan. Dengan pasrah Danan membiarkan jemari lentik Vani menggenggam ujung kontolnya dan mengarahkannya ke lubang memek Vani. Ajrit! Gede juga kontol ni anak. Moga-moga ga melar memek gue abis ini batin Vani setengah takjub setengah jiper menyambut penetrasi kontol gede si Danan. Yang bikin si lonte ini agak jiper adalah palkon Danan yang bulat besar seperti helm tentara. Betul-betul seperti jamur kontol si Danan ini.

Jemari Vani dengan lihainya menempatkan palkon Danan tepat di bibir memeknya yang sudah mereka basah siap dikawinin. Sekarang tekan pelan-pelan Dan perintah Vani dengan suara agak bergetar, dag dig dug menyambut datangnya batang kebahagiaan. Mematuhi Vani, perlahan Danan memajukan pinggulnya, mendesak palkonnya masuk ke sela-sela gundukan daging basah tersebut. Ukkhh Danan agak menggerung pelan karena palkonnya kesusahan memasuki memek Vani. Pelan-pelan aja Dan.. pelan-pelan aja bisik Vani setengah berharap. Tapi Danan sudah tidak sabar lagi. Sambil mencengkeram pinggul Vani kuat-kuat, Danan menarik pantat Vani kearahnya dan sekaligus mendorong kontolnya kuat-kuat ke dalam memek Vani. BLESH! GOUUHhHHHH.. lenguh Vani keras, kaget karena tiba-tiba memeknya terasa begitu penuh sesak oleh benda asing.

Baru saja Vani hendak teriak protes ke Danan, Vani merasakan kontol Danan mulai bergerak cepat maju mundur menggesek liang memeknya. Alih-alih memaki Danan, erangan dan lenguhan erotis Vani yang terdengar. Dan dalam sekejap, sensasi menuju puncak birahi muncul lagi. Bahkan lebih menggila dari sebelumnya. Nggahhhh ngaahhh. Ouuhhhh Dannannn… enakkkhh bangettt ngaahhhh.. lenguh Vani sambil menggeleng-gelengkan kepalanya heboh. Tidak sampai 2 menit dikocok Wooahhhhhh.. ooooohhhhhh.. gue nyampeeee….aahhhhh…” erangan orgasme Vani pun terdengar, dibarengi oleh pinggul dan pantatnya yang berkejut-kejut, sebagai reaksi heboh memeknya menyemburkan peju orgasme Vani membasahi kontol Danan di dalam memeknya.

Kaget karena baru pertama kali melihat cewek orgasme, Danan menghentikan kocokannya dan mengikuti arah gerak tubuh Vani yang pijakan kakinya melemas sehingga bersimpuh menungging di lantai kamar mandi. Hah.. hah.. hah.. enak gila Vani ngos-ngossan menikmati sisa-sisa kenikmatan puncak birahi pertamanya. Tapi Vani tidak bisa bersantai lama-lama, karena kontol Danan yang masih ngaceng keras di dalam memeknya, mulai bergerak memompa lagi.

Dan.. dan.. time out bentar ya..  pinta Vani tanpa harapan. Tidak memperdulikan permohonan Vani, Danan malah semakin mempercepat genjotannya. Dan seperti biasa, birahi si Vani naik lagi dengan cepat. Vani pasrah membiarkan memeknya dihajar oleh kocokan buas kontol Danan dari belakang. Hanya suara-suara lenguhan Vani yang menandakan betapa Vani menikmati persenggamaan ini.

Tidak sampai 5 menit sejak orgasme pertamanya, orgasme kedua Vani meledak. Hooahhhhh… kkok.. kokk.. gue lagiiiiiii Ngaahhhhhhhh. Kali ini Vani betul-betul lemas sampai tengkurap di lantai kamar mandi. Ooohhh.. hah.. hah.. hah Vani mencoba menenangkan nafasnya yang masih memburu. Danann istirahat bentar yahh.. mohon Vani. iya.. iya mbak kali ini Danan memenuhi permintaan Vani. Pindah ke ranjang aja ya Mbak ajak Danan sambil mengangkat Vani. Sambil berpelukan ke Danan, Vani pun melangkah keluar dari kamar mandi dan langsung rebah terlentang di ranjang Danan.

Beralaskan empuknya ranjang Danan, Vani memejamkan matanya sejenak sambil mengatur nafasnya pelan-pelan. huhh.. huhhh hufff deru nafas Vani terdengar perlahan. Danan hanya berdiri tegak di samping ranjang memandangi tubuh polos Vani. Cewek manis berambu bob warna brunette dengan tampang mesum. Bibir yang penuh mengundang untuk dicium. Toketnya yang terlihat besar mengacung padahal si empunya sedang dalam posisi tidur telentang. Perut rata, pinggang mengecil, kemudian membesar lagi dipinggulnya bak gitar spanyol. Gundukan tembem memek mulus tanpa sehali jembi pun melengkapi pemandangan erotis tubuh bugil Vani.

Tanpa bisa ditahan lagi, konto Danan kembali mengacung tegak. Hei, lo cuma mau liatin gue kaya gitu terus ato mo ngentotin gue”tiba-tiba Vani menegur Danan sambil tersenyum mengundang. Ternyata nafsu birahi Vani belum terpuaskan oleh 2 orgasme. Dan memeknya sudah teriak minta dikontolin lagi. Basah, becek siap dipenetrasi.

Menyambut Danan, Vani membuka dan mengangkat pahanya, melipat ke arah tubuhnya sehingga Danan bisa menggenjotnya dari atas. Dengan penuh nafsu Danan melesakkan kembali kontolnya ke memek basah Vani, yang lagi-lagi diiringi oleh lenguhan kaget Vani. Dengan penuh semangat Danan menggenjot memek Vani, membuat ranjangnya berkeriut-keriut heboh. Toket Vani pun tidak lepas dari sasaran kebuasan Danan. Diremas-remasnya toket massive tersebut, diperas-peras layaknya sapi perah dikeluarkan susunya. Mulut Danan mencaplok dan mengemut-ngemut kasar puting Vani yang besar, membuat Vani melolong-lolong kesakitan sekaligus keenakan. Berpadu menjadi satu menciptakan sensasi birahi yang menggebu-gebu.
Vani menjambak rambut Danan dan meceracau ribut. Yahhh.. yahhhh.. kentot gue.. kentot gue.. Ouuhhhhh hohhh hoooh Cepetin Dannnnn.. raung Vani yang nyaris meledak tidak mampu menahan gelora birahi yang menghantamnya berkali-kali menuntut untuk dipuaskan. Danan menyambut gembira tantangan Vani dan mempercepat pompaannya. Sambil mencengkeram kuat-kuat kedua toket Vani, genjotan Danan semakin jadi tidak beraturan. Ini mbak.. ini mbak.. rasain kontol gueeee Hooohhhhh”lenguh Danan binal.

Danan mulai tidak mampu menahan ledakan orgasmenya. Terasa ada aliran yang menggelora di sepanjang batal kontolnya, menggedor-gedor ujung palkonnya siap menyembur. Mbak.. mbak.. Gue mo nyampe nihhh erang Danan diujung pertahanannya. Ga boleh.. ga boleh keluar.. gue duluan Danan.. Ahhhh Lo harus tahan. Awass..aahhhh ancam Vani yang juga sudah di ujung tanduk.

Sedetik lagi Vani mencapai orgasmenya, Danan akhirnya menyerah. Dia mencabut kontolnya cepat-cepat, dan menumpahkannya di perut Vani. HOOooaaaaahhhh…. Hhahhhh.. hhahhh…” gerung Danan sambil mengocok kontol sampai tetes terakhir pejunya keluar membasahi perut putih Vani.

Vani yang sudah hampir sampe juga, reflek menggunakan jemarinya mengocok-ngocok memeknya untuk menuntaskan nafsu birahinya. CLEPP CLEPP SLEPPPP SLEPPP SLEEPPPPP Dan. Ngggggaahhhhhhh sssshhhhhh ouuhhhhhhh. Hahhhhh.. hhhaaahh enaknyaa lenguh pamungkas Vani pun terdengar.

Di kamar sebelahpun, koor lenguhan orgasme Randy dan Momo berkumandang. Sasha menikmati setiap detik kepuasan orgasmenya tanpa bisa bersuara banyak, karena mulutnya disesaki oleh kontol Momo yang memuntahkan pejunya sampai berleleran di sisi bibir Sasha. Hanya cengkeraman keras jemari Sasha di pantat Momo yang menunjukkan betapa nikmatnya orgasme memek Sasha setelah digenjot habis-habisan oleh Randy. Randy juga tersenyum puas berhasil keluar di dalam memek Sasha yang berkedut-kedut karena orgasmenya.

Vani, Sasha, Randy, Momo dan Danan tertidur lemas dan puas setelah nafsu yang tertumpuk sedikit demi sedikit dari awal permainan mendapatkan pemuasannya masing-masing. Sambil mendekap Danan yang sudah jatuh tertidur, Vani pun berjanji dalam hati, kalo diajak maen lagi Vani akan memastikan Danan adalah peserta, bukan bankir lagi. Deru hujan menjadi lulabi tidur nyenyak para insan muda ini.

 

MONA4D